Jika
seorang Muslim mau membaca Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah, ia akan
mengetahui bahwa shalat Subuh
sangat mahal nilainya. Bagaimana tidak, dua rakaat shalat
sunah sebelum Subuh saja pahalanya lebih baik daripada dunia dan seisinya. Lalu,
bagaimana dengan pahala shalat Subuhnya? Tentu memiliki pahala dan ganjaran yang jauh
lebih besar.
Perhatikan kisah sahabat Khalid bin
Walid yang tidak mau memulai perang
kecuali setelah melaksanakan shalat
Subuh. Hal itu ia lakukan agar tidak tertinggal shalat
Subuh. Ia sangat paham bahwa shalat subuh memiliki
keutamaan yang begitu besar bagi umat Islam.
Umar bin Khatab berkata, “Sungguh,
ikut serta dalam shalat Subuh
berjamaah itu lebih baik bagi saya dari pada shalat
malam.”
Anas bin Malik selalu menangis manakala ia mengingat penaklukan
Tastar. Tastar adalah satu kota benteng di Persia
yang dikepung kaum muslimin genap satu tahun setengah, hingga akhirnya ditaklukan
kaum muslimin, dan tercapailah kemenangan yang besar. Peperangan ini
tergolong peperangan yang sangat berat yang dirasakan kaum muslimin. Mengapa
Anas bin Malik menangis?
Benteng Tastar baru bisa diterobos menjelang Shalat Fajar. Pasukan
Islam menerobos masuk benteng, kemudian terjadilah peperangan sengit antara
30.000 pasukan muslimin dengan 150.000 pasukan Persia. Peperangan berlangsung
sangat sengit. Pasukan muslimin sempat terdesak. Suasana sangat genting, kritis, dan
sangat berbahaya.
Akhirnya dengan karunia Allah kaum muslimin menang. Mereka menang gemilang atas musuh, kemenangan yang tercapai beberapa saat setelah terbit matahari. Saat itu, kaum muslimin baru menyadari di hari yang sangat menakutkan itu, ternyata shalat Subuh sudah lewat!
Akhirnya dengan karunia Allah kaum muslimin menang. Mereka menang gemilang atas musuh, kemenangan yang tercapai beberapa saat setelah terbit matahari. Saat itu, kaum muslimin baru menyadari di hari yang sangat menakutkan itu, ternyata shalat Subuh sudah lewat!
Dalam kondisi yang begitu rawan, dentingan suara pedang mengintai
batang leher, membuat kaum muslimin tidak sanggup melaksanakan Shalat Subuh
pada waktunya. Anas pun menangis karena pernah tertinggal shalat
Subuh, meski hanya sekali sepanjang hidupnya. Dia menangis, kendati dimaafkan.
Pasukan muslimin yang sibuk berperang itu juga dimaafkan. Mereka sibuk dengan jihad
yang merupakan puncak Islam, namun yang mereka tinggalkan merupakan sesuatu
yang sangat berharga!
Anas berkata, “Buat apa Tastar?
Sungguh shalat
Subuh telah berlalu dariku. Sepanjang usia,
aku tidak akan bahagia seandainya dunia diberikan kepadaku sebagai ganti shalat
ini!”
Dari sini kita tahu rahasia kemenangan mereka. “Jika
kamu menolong (agama) Allah, maka ia pasti akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu.” (Muhammad :7)
Jika ini merupakan salah satu penyebab datangnya kemenangan, maka
bagaimana mungkin Allah akan menolong suatu kaum yang melalaikan kewajiban shalat
Subuh? Demi Allah, ini tidak akan mungkin terjadi.
Duhai seandainya umat Islam sekarang ini
seperti sahabat Anas yang selalu mengoreksi dirinya dalam setiap waktu shalat.
Pasti mereka akan mendapatkan kemenangan.
“Sungguh
Allah akan menolong orang yang menolong agamanya, sesungguhnya Allah Maha Kuat
dan Maha Perkasa.” (Al-Hajj
: 40)
Seorang penguasa Yahudi pernah berkata, “Kami baru
takut terhadap umat Islam jika mereka telah melaksanakan Shalat Subuh seperti
melaksanakan Sholat Jum'at.”
Link Kajian KLIK: https://www.youtube.com/watch?v=dovV48_S5TY